SEKOLAH DASAR 2 (Pramuka)
Waktu itu masih kelas 4 SD, aku menjadi salah satu kelompok dari Melati team. Pak Totok (pembina pramukaQ)mengadakan camp di sekolah. Sekolah kita siy g seperti sekolah lainnya yang kalo malam hari ada lampunya. Untuk membuat penerangan, kita menggunakan lampu oblok (damar)dan juga lilin. Hal yang paling kita suka adalah di saat api unggun menyala berkobar di tengah malam, di kesunyian, dan menjulang tinggi melewati pohon kelapa yang seolah-olah memberikan penerangan gratis di desa itu. Ah, tapi aku paling benci saat harus menjelajahi hutan dan melewati tumpukan-tumpukan tanah tempat penguburan manusia. Melewati sosok bergaun putih yang berdiri di sebelah kami, melewati tempat yang paling angker...hihihi jadi kapok deh!
Malam itu saking capeknya dari menikmati api unggun dan penjelajahan malam, aku dan temanku, Nova, tidak sengaja tertidur di kursi panjang (kursi sekolah kita) berdekatan. Tidak lama aku mendengar ada suara tangis dan orang banyak memanggil namaku, cahaya senter menyadarkan aku, dan aku lihat aku ada di atas lantai yang bersimbah darah, dengan setengah sadar Pak Totok membantuku berdiri, aku duduk dan melihat semua teman-temanku yang melihat dan tertawa kecil ke arahku, ingin aku bicara, tapi aku rasakan bibirku kaku, aku melihat darah itu lagi, dan menatap Pak Totok yang hanya tersenyum melihatku, "Sulis jatuh dari kursi, itu bibirnya meletus kena bentur kursinya" sebentar aku diam sebelum akhirnya aku menangis lagi... hihihi...gara-gara kecelakaan di bibirku itu, mpe sekarang masi keliatan bekas dan bentuknya... :))
Malam itu saking capeknya dari menikmati api unggun dan penjelajahan malam, aku dan temanku, Nova, tidak sengaja tertidur di kursi panjang (kursi sekolah kita) berdekatan. Tidak lama aku mendengar ada suara tangis dan orang banyak memanggil namaku, cahaya senter menyadarkan aku, dan aku lihat aku ada di atas lantai yang bersimbah darah, dengan setengah sadar Pak Totok membantuku berdiri, aku duduk dan melihat semua teman-temanku yang melihat dan tertawa kecil ke arahku, ingin aku bicara, tapi aku rasakan bibirku kaku, aku melihat darah itu lagi, dan menatap Pak Totok yang hanya tersenyum melihatku, "Sulis jatuh dari kursi, itu bibirnya meletus kena bentur kursinya" sebentar aku diam sebelum akhirnya aku menangis lagi... hihihi...gara-gara kecelakaan di bibirku itu, mpe sekarang masi keliatan bekas dan bentuknya... :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar