setting

Just For Share: Gara-gara Facebook, I'm Falling in Love!

Gara-gara Facebook, I'm Falling in Love!


Ya Facebook. Facebook yang dikenal orang dengan jejaring sosial tertrend masa kini. Jejaring sosial yang menyediakan segala macam aplikasi dan fasilitas yang membuat penggunanya (user) merasa nyaman, betah dan hampir gila untuk menikmatinya. 
Upload Picture. Done!
Upload Video. Done!
Message. Done!
Poke. Done!
Chat Online. Done!
Add as Friend. Done!
Update Status. Apalagi! Done! Done! Done!

Banyak hal yang membuat user merasa asyik surfing bersama Facebook. Cari teman. Entah yang dikenal ataupun yang akan dikenal. Banyak hal juga yang membuat user lupa pada dunia nyatanya, karena saking nyamannya Facebook dijadiin teman bahkan pengantar tidur. Bangun tidur pun user seperti tersihir untuk cepat-cepat buka HP dan langsung pencet menu Brows/Internet/Opera Mini/Facebook/Snaptu untuk melihat Notifications. Ada suatu kelegaan jika Notifications sudah diketahui, biar pun pada saat itu user berada di tempat pembuangan hajat.

Aku, adalah salah satu pengguna Facebook tingkat High! Tidak munafik. Karena hampir setiap hari aku melakukan update status, komen, like, ataupun yang lainnya di Facebook. Dan aku harus berterima kasih kepada pembuat Facebook, Mark Zuckerberg, karena ide dialah akhirnya tercipta Facebook yang mempertemukan aku dengan teman-teman lama yang pernah hilang. Teman maen, teman SD, teman SMP, teman SMA, dan juga teman terbaruku.



Sangat terasa kekuatan Facebook dalam hidupku, mungkin tidak hanya aku. Dan Facebook mengalahkan jejaring sosial lainnya, yang pada saat itu sudah booming. Finally, aku tidak pernah Log In lagi ke www.friendster.com, www.hi5.com, www.twitter.com dan juga www.yahoopulse.com, Nimbuz, Yahoo Koprol, Y!Mim ataupun wordpress.com. So strong!

One day, aku bertemu dengan seseorang yang menginspirasi aku untuk selalu berbuat baik, sabar dan lebih kuat dari yang kemarin. Itu pun lewat Facebook. Kita tidak pernah bertemu secara empat mata. Tapi jaringan Facebook masih memberikan kita jalan untuk saling berkomunikasi via SMS, dan juga telfon dan sarana elektronik lainya, yang positif. Karena Facebook inilah akhirnya aku memutuskan mantanku begitu saja (simple problem), dan berjalan dengan orang yang baru aku kenal itu dengan nyamannya. Memang pada saat itu keadaan moodku tidak terlalu bagus untuk masalah rasa cinta untuk mantan ku itu. Sehingga, pada saat aku menemukan orang yang terlihat lebih baik dari dia dan mampu membimbingku dengan baik pula, aku memutuskan untuk memilih yang baru. Aku tidak tahu, apakah ini dampak negatifnya Facebook... -__-"

Message
Aku selalu penasaran siapa saja yang mengirimiku sebuah pesan di inbox. Hasilnya tidak terlalu sedikit.

Notification
Tidak halnya seperti yang aku katakan, sebangun tidurku, aku pun langsung membuka aplikasi facebook di HPku, belek masih nempel pun udah apatis.

Friend Request
Jujur aku seneng banget pada saat banyak friend yang add akunku. Dan tanpa pikir panjang langsung aku Confirm begitu saja.

Block List
Karena salahku menerima atau meconfirm begitu saja orang-orang yang tidak aku kenal, ada saja yang akunnya cabul. Akun Ge Je (Ge Je dalam arti kadang sok alim, tapi kadang upload gambar dan video porno, maksudnya?). Akun Alay (akun dimana tulisan-tulisan statusnya berlebihan banget, ex: akyu cinta kamyu.red). Akun narsis (akun dimana bentar-bentar ada gambar per menitnya, ngalahin foto model aja). dan Annoyed akun (dimana akun ini nyebelin banget, sok pengen tau apa aja yang aku update dan aku upload. G penting banget mengusik privacy akunku, sampai-sampai iri dan ngehack akunku. Begh!)

Chat Online
Kalau ada orang spesial yang online, aku jabanin walaupun yang On Line ada 150 lebih. Tapi kalau sudah lebih dari 10 orang masuk sekaligus di chatku, aku g munafik, capek juga jabanin segitu abreknya. Sampai akhirnya aku males mau online lagi. :D

Status
Kalau jaman masih jomblo, mau bikin status bergaya menarik perhatian cowok-cowok pun tidak masalah buat aku. Sampai-sampai ada yg pro dan kontra masalah status-statusku. Dan akhirnya aku mengubah gaya berstatusku untuk keamanan bersama. ^_^

Note
Kalau sudah bikin Note sendiri, mungkin niatannya untuk menarik perhatian teman-teman untuk membaca dan memberikan komentar untuk catatan yang sudah aku buat. Tapi, kalau sudah ada orang yang nge"tag" atau menandai saya pada Note yang ngga Jeellaass dan mengundang perhatian orang lain yang negatif pada saya sangat membosankan dan sangat mengganggu. :D

Picture
Hehehe... tidak munafik. Aku pun juga narsis. Kalau tidak narsis, sudah pasti tidak ada foto-foto mukaku yang aku upload ke Facebook. :D Bukan untuk narsis saja sebenarnya tujuan upload foto. Tapi sometime, untuk memberitahukan pada teman yang lama tidak bertemu, dan pastinya biar semua orang tau kalau itu wajah saya... :D *kali aja ada yang tertarik untuk meminang saya jadi istrinya... hehehehe.

About (Info)
Aku isi saja dengan sejatinya aku sebenarnya. Malas juga untuk membuat info palsu, walaupun mereka sering bilang, ngapain jujur banget? Toh ini cuma DuMay! :D

Friends
Dulu, awal-awal aku menjadi pengguna Facebook, aku selalu melihat berapa jumlah temanku sekarang dan siapa saja mereka itu. Sampai akhirnya aku tidak sadar dengan aksi confirm dan add teman berkali-kali yang menambah nominal ribuan untuk teman Facebookku. Tapi, itu hanya jumlah saja, tidak terlalu berarti. Karena kalau untuk teman, sudah kebanyakan cuma Dumay. Mereka cari teman untuk memenuhi nominal Friend, dan sya pun awalnya begitu. Sampai akhirnya sekarang pilih2 teman... :D

Group
Yuuuhuuu... banyak sekali Group ngga jelas yang menculik aku ke dalamnya. Sempat bingung, kalau tiba-tiba aku ada di dalam zona aneh, alay dan ngga jelas begitu. Sempat gregetan sama orang yng suka menculik aku ke dalam group mereka yang nggak jelas begitu tanpa woro-woro (hehe..namanya aja menculik yaa)  :D
Namun ada beberapa group yang akhirnya saya buat sendiri, salah satunya group alumni, group komunitas speak in English, dn group persahabatan Khusus. Nah..jelas kan tujuan dari Group yg saya buat. (wew) :D
Group-group yang bermanfaat juga banyak yg aku ikuti, give informations, share ilmu, dn tukar pendapat atau menjalin persahabatn dan pertemanan. :)

Suatu hari, ada kesengajaan yang aku tuangkan ke dalam status. Yaitu, share nope ke Wall. Bukan untuk kepedean siapa yg akan respon cepat ke Nopeku itu, tapi niatannya memang untuk kasih tau sama teman-teman kuliah TIku dan dosen pembimbing TAku. Gara-gara status itu, ada seseorang yang ijin menyimpan nopeku itu. Namanya Bagus Messilian. Entahlah, siapa dia. Teman asal add kali ya... :D

Off di Facebook. Tapi lanjut di HaPe. Kalau ini benar-benar tidak di sengaja sekali.
Saat itu, aku sedang sibuk di tempat kerja, tapi juga ada problem di kampus FKIPku. Beberapa SMS masuk, dan sesekali aku baca. (saking sibuknya di pekerjaan)
SMS pertama dari nomor baru, yang bilang kalau ini nopenya si Bagus Messilian. (Ouww... cowok yg komen di statusku itu tho... *sambil senyum2 penasaran siapa dia)
SMS kedua dari nomor baru juga, tapi bilang kalau dia teman FKIPku. Namanya Hariri.
Sedikit kaget membaca SMS dari temanku yang bernama Hariri itu, dan ada niatan untuk meneleponnya sebentar lagi.

10 menitan, aku pegang HaPe sambil input data ke dalam komputer, dan aku asal pencet dialed number.... *niat hati ingin telfon teman kuliahku si Hariri. (Ya, jelas...karena asal pencet, aku tidak melihat nomornya berapa...
......menunggu telfon diangkat sama Hariri.
"Halo" suara di seberang. Sudah diangkat dan dijawab panggilanku. Tanpa basa-basi aku langsung nyerocos gitu aja.
"Rik... gini aja deh.. aku sekarang masih di kantor, kalo emang kamu ini itu and bla...bla....bla.................. gimana?" tanyaku seudah nyerocos.
Suara di seberang menjawab namun aku nggak jelas suaranya.
"Rik, gimana? bla...bla...bla...bla..." aku nyerocos lagi.
Tapi tiba-tiba aku curiga, kenapa suara Hariri temanku itu jadi aneh begitu ya... kenapa suaranya agak lembut? Dan agak dewasa... *Mendelik sendiri aku di depan komputer, jangan-jangan...
Aku bertanya lebih pelan:
"Rik, ini kamu kan?"
"Bukan, ini Bagus mbak..." HAH? o.O? Bagus? Bagus Messislian itu kah?

Oh NO! *muka memerah (MALU)
Jadi, dari tadi aku nyerocos ini itu bukan ke Hariri?
Sembari minta maaf dan menutup telfon dengan malunya, aku langsung lemas malu.
Seakan-akan Lagunya RIF yang Salah Jurusan itu cocok buat aku waktu itu.

***
Ya, itu awal aku berkenalan dengan seseorang yang bernama Bagus Messilian, yang awalsnya tidak aku respon dengan spesial, tapi gara-gara Nope dan Salah sambung itu, kami jadi semakin dekat untuk saling kenal satu sama lain, yang tak lain halnya, kami saling mencari calon pendamping hidup. *Yakk...mantab! Pas timingnya!
Dari melihat profil dia, status-status dia, Message dengan dia, SMS dengan dia, Telfon dengan dia, tanpa kita langsung bertatap muka satu sama lain, akhirnya cinta itu menyatukan kami. Walaupun dia di seberang pula Rote, NTT sana dan aku di Jember, Jawaq Timur. ^^

Mutual friend aku dan dia, adalah sahabat-sahabatnya. Dan sahabat-sahabatnya adalah kakak-kakak buat aku yang sekota.

Awalnya, kami sempat bingung, bagaimana kami "Memperjelas" kelanjutan hubungan itu. Hingga akhirnya, suatu hari, aku dapat telfon dari seorang ibu, yang mengaku sebagai ibunya Bagus Messilian, yang mengajak aku makan siang di sebuah tempat makan. Aku datang sendiri, dan pertama kalinya aku bertemu dengan ibu dari Bagus Messilian ini. Tapi beliau tidak sendiri, melainkan bersama kakak dan kakak iparnya, yang harus aku panggil "Bude" dan juga "Pakde". Pertemuan ini sangat penting buat aku ataupun keluarga ini. Karena, gara-gara Facebook, anak Sulungnya jatuh cinta sama gadis yang sekarang beliau ajak makan siang ini. :D
Sepertinya respon dari pertemuan itu adalah "Positive" "Okay" atau "Bisa dilanjut dah..." :D

Bisa dilanjut sampai ke pernikahan kami 1 Juli 2012 lusa. Alhamdulillah wa Syukrillah... :)

***
Ya...ya...ya....
itu kisahku dan suamiku Bagus Messilian dimana kita bertemu lewat Facebook.

#Pesan:
Tidak semua yang ada di Facebook adalah sebuah Kebohongan dan Menakutkan, jika kita tau jalannya. :)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © Just For Share Urang-kurai | Published by satu-delapan