“MirRor is tHe bEst froM a besT frieNd!”
Tahukah anda kalau sebuah cermin bisa menjadi sahabat yang mungkin lebih baik dari sahabat anda?
Jika seseorang merasa sudah kehilangan “teman”, “sahabat”, ataupun orang-orang terdekatnya, karena suatu hal yang menyakitkan. Dan pada saat itu juga masalah-masalah datang menyapa ketegarannya. Dia sadar, bahwa kita adalah manusia, dimana kita tidak bisa hidup sendiri (kita butuh seseorang, yaitu orang yang dikatakan ’teman’) walaupun hanya satu. Maka dia akan mencari apa itu ’teman’, untuk menjadikannya tempat berbagi beban yang dirasakanya sendiri.
Dan disaat gentingnya masalah yang sudah menamparnya, ia ketakutan.(karena dia sadar bahwa tak ada ’teman’ yang ’bisa’ menolongnya). Berdirilah ia di depan sebuah cermin yang kemudian ia menjadikannya sebagai sahabatnya.
Karena pada saat dia menangis (disebabkan semua pikiran tentang masalah-masalah yang ada di otaknya sudah overload, dan tak ada teman yang benar-benar ’nyanthol’ di hatinya) ia mengadu pada sang cermin. Dia menceritakan semua masalahnya pada sang cermin. Dan ia terdiam, melihat wajah, mata, mata, dan matanya yang ada dalam tubuh sang cermin, yang membukakan sebuah pintu untuk menuju ke sebuah tempat yang mungkin sangat tidak rasional buat anda, pastinya.
Ia menatap sang cermin, yang memantulkan gambarnya sendiri. Tapi ia mendengar suara, seolah-olah sang cermin memberikan saran dan kritikan-kritikan yang tidak pernah ia dengar dari orang-orang yang selalu ia mintai pendapat. Ia merasakan, sang cermin telah meredakan tangisnya dan kegundahan hatinya. Ia merasakan, bahwa sang cermin telah memberikan satu cara baru dari jalan buntu untuk melewatinya dan mengakhirinya. Dan ia pun menghapus air matanya. Melebarkan senyumnya. Menegarkan hatinya kembali. Dan berjanji akan menyelesaikan masalah itu sendiri, dan nyatanya dia mampu. Hingga suatu hari ia berkata pada sang cermin:
” Terimakasih, ”merry”...atas saranmu aku bisa menyelesaikan masalah yang sudah membuatku stres beberapa hari lalu”
Ia kembali tersenyum pada sang ”Merry”, panggilan sayangnya untuk sang cermin. Dan melangkahkan kakinya dengan pasti walau tak ada ’teman’ yang lebih baik di sisinya.
Ada satu rahasia, kawan. Kenapa sang gadis bisa ’betah’ mencurahkan semua hatinya pada sang cermin, yakni: pada saat dia melihat sang cermin dan membiarkan dirinya terbawa ke dalamnya, maka sang cermin menggambarkan semua kejadian-kejadian yang ’pernah’ dialaminya dan yang ’sedang’ dialaminya. Semua kejadian itu melayang-layang dalam tubuh sang cermin, dan itulah yang membuatnya bisa menilai dirinya sendiri hingga ke yang terburuknya. (ex: semua dosa dan kesalahan yang pernah ia buat secara disengaja dan maupuntak disengaja)
Ini adalah sebuah cerita nyata, jujur...saya sudah mencobanya. Dan hasilnya tidak terlalu gila! Karena menurut saya, melihat cermin yang telah memperlihatkan semua kejadian-kejadian yang saya alami membuat saya teringat dengan Yang telah menciptakan saya.... :D
Apa anda mau mencobanya? :D
Jika seseorang merasa sudah kehilangan “teman”, “sahabat”, ataupun orang-orang terdekatnya, karena suatu hal yang menyakitkan. Dan pada saat itu juga masalah-masalah datang menyapa ketegarannya. Dia sadar, bahwa kita adalah manusia, dimana kita tidak bisa hidup sendiri (kita butuh seseorang, yaitu orang yang dikatakan ’teman’) walaupun hanya satu. Maka dia akan mencari apa itu ’teman’, untuk menjadikannya tempat berbagi beban yang dirasakanya sendiri.
Dan disaat gentingnya masalah yang sudah menamparnya, ia ketakutan.(karena dia sadar bahwa tak ada ’teman’ yang ’bisa’ menolongnya). Berdirilah ia di depan sebuah cermin yang kemudian ia menjadikannya sebagai sahabatnya.
Karena pada saat dia menangis (disebabkan semua pikiran tentang masalah-masalah yang ada di otaknya sudah overload, dan tak ada teman yang benar-benar ’nyanthol’ di hatinya) ia mengadu pada sang cermin. Dia menceritakan semua masalahnya pada sang cermin. Dan ia terdiam, melihat wajah, mata, mata, dan matanya yang ada dalam tubuh sang cermin, yang membukakan sebuah pintu untuk menuju ke sebuah tempat yang mungkin sangat tidak rasional buat anda, pastinya.
Ia menatap sang cermin, yang memantulkan gambarnya sendiri. Tapi ia mendengar suara, seolah-olah sang cermin memberikan saran dan kritikan-kritikan yang tidak pernah ia dengar dari orang-orang yang selalu ia mintai pendapat. Ia merasakan, sang cermin telah meredakan tangisnya dan kegundahan hatinya. Ia merasakan, bahwa sang cermin telah memberikan satu cara baru dari jalan buntu untuk melewatinya dan mengakhirinya. Dan ia pun menghapus air matanya. Melebarkan senyumnya. Menegarkan hatinya kembali. Dan berjanji akan menyelesaikan masalah itu sendiri, dan nyatanya dia mampu. Hingga suatu hari ia berkata pada sang cermin:
” Terimakasih, ”merry”...atas saranmu aku bisa menyelesaikan masalah yang sudah membuatku stres beberapa hari lalu”
Ia kembali tersenyum pada sang ”Merry”, panggilan sayangnya untuk sang cermin. Dan melangkahkan kakinya dengan pasti walau tak ada ’teman’ yang lebih baik di sisinya.
Ada satu rahasia, kawan. Kenapa sang gadis bisa ’betah’ mencurahkan semua hatinya pada sang cermin, yakni: pada saat dia melihat sang cermin dan membiarkan dirinya terbawa ke dalamnya, maka sang cermin menggambarkan semua kejadian-kejadian yang ’pernah’ dialaminya dan yang ’sedang’ dialaminya. Semua kejadian itu melayang-layang dalam tubuh sang cermin, dan itulah yang membuatnya bisa menilai dirinya sendiri hingga ke yang terburuknya. (ex: semua dosa dan kesalahan yang pernah ia buat secara disengaja dan maupuntak disengaja)
Ini adalah sebuah cerita nyata, jujur...saya sudah mencobanya. Dan hasilnya tidak terlalu gila! Karena menurut saya, melihat cermin yang telah memperlihatkan semua kejadian-kejadian yang saya alami membuat saya teringat dengan Yang telah menciptakan saya.... :D
Apa anda mau mencobanya? :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar