Pages

Pages

Jumat, 24 Februari 2012

Cemburu? atau Cemburu buta?

Sahabat... di sini saya ingin mengulas kembali tentang makna cemburu maupun cemburu buta yang dinilai dari berbagai komentator.

Cemburu untuk IKHWAN *Male*
Seperti yang dikutip dari sofeminin, kecemburuan yang terjadi dalam suatu hubungan merupakan rasa benci kepada orang yang dianggap saingan seksualnya. Rasa cemburu merupakan penggabungan rasa takut dan marah, rasa takut kehilangan pasangan yang dicintai dan kemarahan karena melihat pasangan tertarik pada wanita lain. Dibalik rasa takut dan marah ini, biasanya ada keinginan untuk mengontrol diri sendiri.

Cemburu romantis berbeda dari cemburu buta.


::Cemburu buta::

Di samping istilah dan pemahaman tentang cinta buta, demikian pula dengan cemburu buta. Artinya, orang yang dilanda cemburu buta adalah orang yang perasaan cemburunya berlebihan, bahkan ekstrem. Rasa takut kehilangan sedemikian besarnya sehingga ketakutan ini justru memicu meluapnya dorongan agresi mereka.

Luapan dorongan agresi itu diungkap baik secara verbal dalam bentuk makian, cercaan, dan lecehan maupun secara nonverbal dalam bentuk pukulan dan tamparan yang menyebabkan memar.

Biasanya, perilaku agresi baik verbal maupun nonverbal diungkap dengan maksud agar istri kapok dan tidak terlambat pulang dari kantor, misalnya.

Cara mengungkap rasa cemburu tersebut justru terkesan meragukan dasar cinta kasih yang seyogianya melandasi sikap cemburu. Muncullah ungkapan Ny S, ”Kalau memang dia mencintai, kenapa sikapnya kejam seperti itu?”

Pencemburu buta pada dasarnya memiliki karakteristik kepribadian spesifik yang membuka peluang berkembangnya tingkat kecemburuan. Karakteristik itu, antara lain, adalah kurang percaya diri, tidak yakin akan cinta kasih dan kesetiaan pasangan, serta memiliki kecenderungan posesif sehingga apa pun yang dirasakan menjadi miliknya akan dipertahankan dengan segala cara. Istri pun ditempatkan dalam posisi sebagai milik mereka pribadi. Jadi, fokus perhatian dan penghayatan istri harus ditujukan hanya kepada dirinya seorang.

Apabila pencemburu buta melihat istri menegur kawan jenis lain, apalagi sambil tersenyum, dapat dipastikan mereka akan meradang.

Permasalahan lain, sering mereka kurang berhasil secara ekonomi sehingga terpaksa melepas istri bekerja membantu ekonomi keluarga. Jika kemudian istri lebih tinggi karier dan penghasilannya, kemungkinan kekejaman perlakuan sebagai manifestasi kecemburuan bisa lebih serius, bahkan mungkin saja fatal.

Dalam cemburu romatis unsur kasih lebih dominan daripada unsur agresif yang terkait dengan sikap posesif. Kalaupun terdapat sedikit kecurigaan terhadap pasangan, kadar ungkapan agresif sangat minim, sekadar mengingatkan komitmen pasangan akan perkawinan atau suatu hubungan percintaan.
Karakter ungkapnyapun mengandung unsur kasih yang tulus dari pasangan yang memiliki kemantapan dan stabilitas emosi optimal. Biasanya kecemburuan romantis justru meningkatkan kadar kemesraan pasangan.Dengan dasar kemantapan kepribadian kedua pasangan, keyakinan akan kasih antar kedua pasanganpun mantap pula.

Pencemburu buta pada dasarnya memiliki karakteristik kepribadian spesifik yang membuka peluang berkembangnya tingkat kecemburuan. Karakteristik itu, antara lain: adalah kurang percaya diri, tidak yakin akan cinta kasih dan kesetiaan pasangan, serta memiliki kecenderungan posesif sehingga apa pun yang dirasakan menjadi miliknya akan dipertahankan dengan segala cara. Istri pun ditempatkan dalam posisi sebagai milik mereka pribadi. Jadi, fokus perhatian dan penghayatan istri harus ditujukan hanya kepada dirinya seorang.

Karena hal itu mengisyaratkan perasaan cinta. Baik nilainya laki laki yang memiliki rasa cemburu dan mencela orang yang tidak memilikinya. Karena dengan laki laki mempunyai rasa cemburu, maka laki laki tersebut dapat menjaga kehormatan pasangannya.Menjaga pasangannya dari gangguan gangguan lawan jenisnya dan mencegah  perbuatan tercela. (sama halnya dengan laki laki, wanitapun berhak cemburu dengan alasan yang sama)

Tentunya rasa cemburu juga dalam batas batas kewajaran. Pasangan kita (baik laki laki atau perempuan) harus mampu memahami hal ini agar dapat mewujudkan keluarga sakinah,mawadah,warohmah dan hubungan yang langgeng dalam suatu percintaan.

Beberapa contoh sikap yang harus kita lakukan bila menghadapi pasangan yang cemburu:
1. Sebaiknya kita berdiam diri dahulu,sampai situasi tenang. Barulah kita berdikusi dan berkomunikasi yang sehat dengan pasangan kita. Usahakan dengan hati yang dingin.
2. Tetaplah berbaik sangka bahwa pasangan kita, sebenarnya tidak bermaksud menyakiti kita. Apalagi membuat kita sedih dan kehilangan dirinya. Biasanya pasangan kita marah, dikarenakan emosi sesaat yang tidak terkontrol.
3.Coba libatkan pasangan kita, untuk membina kembali keyakinan yang telah hilang terhadap diri kita. Minta nasehat pada pasangan kita, apa yang harus kita lakukan untuk membuat kita saling merasa nyaman. Dan tunjukkanlah rasa cinta kita pada pasangan kita.
4.Jangan memperburuk situasi menjadi lebih sukar. Berkomitmenlah dan saling menepati janji. Apa yang pasangan kita butuhkan hanyalah kerjsama dalam memulihkan situasi menjadi lebih baik dan nyaman.
5. Saling mendiskusikan apa yang menyebabkan timbulnya rasa cemburu dan saling memberikan solusinya untuk kebaikan bersama.

Meskipun ada beberapa sisi positif dari rasa cemburu, tetapi alangkah baiknya jika kita beserta pasangan dapat MENGHIDARI dari rasa cemburu tersebut. Minimal mengurangi rasa cemburu.
Semua orang pernah merasa cemburu. Perasaan yang tidak bisa dihindari ketika kita melihat pasangan kita menjadi lebih dekat kepada orang lain ataupun ada seseorang yang tertarik kepada pasangan kita.

Cobalah sikapi dengan bijaksana tanpa harus panik berlebih, apalagi marah marah. Bagaimanapun juga, pasangan kita juga behak memiliki privasi dan berinterkasi dengan oranglain. Kita tidak dapat menutup pasangan kita dari suatu pergaulan dilingkungan status sosial bermasyarakat dan komunitas pertemanan.
Berilah kepercayaan kepada pasangan kita, dengan suatu perjanjian bersama bahwa kita dan pasangan kita tidak akan menyalahgunakan kepercayaan  yang telah kita sepakati.

Bagi diri kita sendiri, jika kita merasa cemburu kepada pasangan kita berusahalah berpikir jernih. Menganalisa suatu masalah terlebih dahulu sebelum menghakiminya. Berusahalah juga secara bertahap merubah prilaku dan pola pikir kita.
Menerapi diri belajar memaafkan dan memberi kesempatan kepada pasangan kita untuk memperbaikinya. Dengan berproses waktu kepada kita juga kepada pasangan kita.

Tentunya mengatasi rasa cemburu ini dalam merealisasinyakannya,tidaklah semudah teorinya. Rasa cinta dan cemburu tidak mengenal bahwa seseorang itu berintelektual, berharta dan bertahta. Jika masalah hati, kadang kita tidak memakai logika.

Seperti halnya cinta ada cinta buta. Begitu juga cemburu ada cemburu buta.
Hayooo..kita boleh saling cemburu,tapi cemburu yang sehat ya..! Cemburu romantis yang mempererat dan memperharmonis hubungan kita dengan pasangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar